Postingan

Seni Budaya Pangkep-Reso Temmapettu

Gambar
Dok. Penulis Sesuai keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Februari 2022 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. Tentu saja mengacu pada pelajaran struktur kurikulum yang telah dijelaskan di dalamnya, ada mata pelajaran Seni Budaya yang memuat empat jenis seni yang diajarkan di sekolah-sekolah. Empat jenis seni tersebut adalah seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Buku ini disusun sebagai buku ajar pada pembelajaran Seni Budaya di sekolah-sekolah yakni di Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama(SMP)/Madrasah Tsanawiah (MTs) di Kabupaten Pangkep. Kehadiran buku ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Munjiyah Dirga Ghazali sebagai penulis kelahiran Pangkep dalam memberikan sumbangsih pemikiran untuk proses p

Membincang Bangku Cadangan

Gambar
Poster bincang buku Bangku Cadangan Sikap kita terhadap sepak bola berubah seiring dampak yang ditimbulkan globalisasi. Bocah bocah di Afrika, Amerika Selatan, atau di Asia mulai bermimpi nasionalisme kosmopolitan yang disandarkan pada sepak bola. Franklin Foer, penulis sepak bola asal Amerika Serikat sudah sampai pada analisis relasi sepak bola dan pembantaian umat muslim di Bosnia dan mafia koruptor di dunia ketiga. Itu bisa dibaca di bukunya: Memahami Dunia Lewat Sepak Bola (Marjin Kiri: 2006). Di buku Bangku Cadangan yang tersusun dari kumpulan esai sepak bola yang akan diperbincangkan ini menampilkan respons tentang sepak bola yang tidak berhenti dimainkan sepanjang waktu 2 x 45 menit. Sepak bola akan terus dimainkan (dibicarakan) meski kompetisi sudah selesai. Bangku Cadangan di beberapa esai mengisahkan ulang hal hal di balik pertandingan. Sepak bola bukan melulu taktik. Ada konspirasi, pengkhianatan, transaksi. Seorang fans yang kecewa akibat pemain i

Kolaborasi Komunitas Awal Tahun

Gambar
Narsum, Nhany berpose di depan spanduk sebelum acara Rabu 1 Januari 2020, puluhan komunitas di Pangkep menggelar Kemah Literasi di Kampung Telang-Tellang, Marang. Kegiatan ini kolaborasi dari Youthub , Sahabat Pulau Pangkep, Kelas Inspirasi Pangkep, Kesatuan Pemuda Nusantara, Titik Mula, Bengkel Literasi, dan Nongkrong Litetasi. “Tidak ada pesta membara, yang ada pesta Membaca. Bertemu dan bersenda gurau juga enyanyikan lagu. Bertahun baru dengan cerita dan kawan baru, atau orang-orang yg rindu” Tulis Ayu dari Bengkel Literasi di akun Facebooknya mengajak warganet di Pangkep agar hadir. Beragam item kegiatan seperti saring komunitas, lapak baca, doa san zikir bersama. Dan, bincang buku Kamar Bawah, Sejumlah Esai dari Blog . Hadir komisioner KPU Pangkep, Rohani yang akrab disapa Nhany, Badauni, dan penulis buku, F Daus AR dan dipandu Rahmatullah. Rahmatullah memandu jalannya bincang buku Ibn Mundzir dari Nongkrong Literasi memberikan tanggapan

Bangku Cadangan

Gambar
BANGKU cadangan adalah tempat persinggahan. Pemain bisa duduk di sepanjang 90 menit pertandingan. Bisa pula hanya beberapa menit dan berlari ke lapangan menggantikan pemain yang lain. Dari bangku cadangan seorang pemain bisa memulai karier cemerlang dan sebaliknya, terpuruk dan disingkirkan. Itulah mengapa ada pemain yang gusar jika ditarik keluar dan langsung menuju ke ruangan dan menolak kembali duduk di bangku cadangan. Bangku cadangan itu sakral. Meski hanya pemain cadangan, tetap saja tidak sembarang yang boleh duduk di bangku cadangan. Mereka tetaplah pemain pilihan walau hanya duduk di sepanjang pertandingan.   Di bangku cadangan pula, seorang pemain bisa menunjukkan protes. Teves dan De Rossi pernah melakukan itu ketika menolak dimainkan. _ Buku ini merupakan kumpulan catatan sepak bola yang sudah pernah tayang di blog pribadi penulis dan di media daring Seputar Sulawesi dan media khusus mengupas sepak bola: Football Tribe Indonesia. Sejumlah tulisan da

Kamar Bawah, Sejumlah Esai dari Blog

Gambar
Hampir dua bulan buku ini ditunggu kapan tiba di Manokwari. Saya kira buku tersebut tidak sampai ke alamat yang dituju atau salah sasaran. Mananti lamanya kedatangan buku, saya tidak putus asa, saya coba bantu dengan salat sunat dan salat malam. Bahkan, sesekali puasa Senin-Kamis supaya buku yang dinantikan tiba dengan selamat . Aku bertemu dengan dirinya ketika ia sedang memakai baju putih abu-abu di salah satu SMA swasta di Makassar. Di salah satu masjid di dekat asaramanya, saya sering melihat tak pernah luput dari segala macam salat. Benar-benar ahli ibadah. Saya baru tahu kalau dirinya dipersiapkan menjadi penghafal kitab suci Alquran. Sementara masjid bagi kami hanyalah tempat tidur dalam menjalani hidup nomaden. Setelah berjumpa dengan kami, dirinya sudah mulai tidak rajin menghafal ayat Alquran, tetapi bergelut dengan pemikiran Karl-Marx, Nietzche, sampai Antony Gramscy yang teori pemikir tersebut diharamkan masuk ke asrama penghafal Alquraan. Menurut kabar

Demokrasi Tanpa Henti

Gambar
Dimensi: xvi+154 Hlm. 14 cm x 21 cm. ISBN: 978-602-61603-5-5 PEMILU serentak tahun 2019 telah usai, kini semua KPU tingkat Kabupaten dan Kota sudah menyelesaikan semua tahapan Pemilu 2019. Tahun politik yang sungguh mendebarkan karena untuk pertama kalinya digelar secara serentak. Namun, semua dapat dilalui dan target pencapaian tingkay partisipasi Pemilu nasional dapat dicapai. Hal ini tentu merupakan kinerja yang perlu untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan. Di luar dari kerja program kaitannya dengan Pemilu yang telah dilaksanakan. Kami mengapresiasi proses kreativitas yang dilakukan komisioner KPU Kabupaten dan Kota yang melakukan inovasi. Sebagaimana buku ini yang lahir dari proses kreativitas tersebut. Buku ini bisa menjadi rujukan dan panduan dalam menyampaikan pertanggungjawaban ke masyarakat dalam mengabarkan proses kinerja yang telah dilakukan di sepanjang proses tahapan Pemilu 2019. Meski begitu, buku ini tidak bisa dikatakan sebagai rujukan utama dala

Pergulatan Hidup

Gambar
sebagai anak tertua, saya terpanggil untuk memastikan jalan hidup keluarga kami harus berubah. Saya mencoba melawan segala keterbatasan. Saya meyakini kalau anak tertua bukan hanya sebagai kakak bagi adiknya, tetapi juga pengganti orangtua. _ Buku ini berisi kisah Hj Mariama, pensiunan dinas ADM Pelabuhan Makassar di tahun 2010 yang kini aktif mengembangkan usaha seperti pendidikan dan jasa. Ia menuliskan sendiri sepotong jejak hidup yang pernah dilalui.